RANGKUMAN MATERI IPA – Kurikulum 2013 Revisi 2017.
A. SISTEM GERAK MAKHLUK HIDUP.
Semua makhluk hidup dapat bergerak. Cara bergerak setiap makhluk hidup berbeda-beda. Kita lebih mudah mengamati gerakan pada manusia dan hewan karena umumnya gerakannya dapat berpindah tempat sehingga disebut gerak aktif.
Dalam melakukan gerak hewan dan manusia dilengkapi dengan alat bantu gerak, misalnya manusia mempunyai kaki untuk berlari dan berjalan, berbagai jenis hewan seperti anjing, kuda, kucing dan sapi juga mempunyai kaki untuk berlari dan berjalan, burung mempunyai sayap untuk terbang, ikan berenang menggunakan siripnya, dan lain-lain. Dengan kata lain gerak merupakan suatu tanggapan terhadap rangsangan dari lingkungan.
Di dalam melakukan aktifitas sehari-hari pastinya kita melakukan banyak gerakan. Kemampuan yang dimiliki oleh manusia untuk bergerak tentunya dikarenakan adanya organ-organ yang mendukung tubuh manusia untuk melakukannya. di dalam biologi, kerjasama organ-organ tersebut dikenal dengan sistem gerak. sistem gerak meliputi tulang/rangka, otot, serta sendi-sendi.
1 Sistem Gerak pada Manusia.
a Tulang/Rangka.
Merupakan alat gerak pasif, disebut demikian karena tulang tidak dapat melakukan gerakan apapun tanpa adanya gerakan dari otot, sehingga gerakan tulang hanyalah mengikuti gerakan dari otot dan sebagai tempat melekatnya otot. Tulang memiliki fungsi utama sebagai alat gerak pasif, artinya tulang hanya bisa bekerja/bergerak apabila ada bantuan dari otot.
Kerangka pada manusia dapat dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu: Bagian tengkorak, Bagian badan, serta Bagian anggota gerak.
Fungsi Rangka pada Manusia.
Kerangka pada tubuh manusia memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
• Penegak tubuh,
• Pembentuk tubuh,
• Tempat Melekatnya otot,
• Tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah,
• Alat gerak pasif.
b Otot .
Otot merupakan jaringan yang terdapat di dalam tubuh manusia yang fungsinya adalah sebagai alat gerak aktif untuk membantu tulang agar bisa bergerak. Tanpa adanya otot, tubuh manusia tidak akan bisa bergerak karena ototlah yang bisa membuat tulang bergerak.
Jenis-jenis Otot
Otot merupakan bagian yang dibangun dari jaringan otot sendiri. Otot sendiri terbagi menjadi 3 jenis, yaitu : Otot Polos, Otot Lurik otot tulang
B. SISTEM GERAK PADA MANUSIA.
Manusia memiliki kemampuan untuk bergerak dan melakukan aktivitas, seperti berjalan, berlari, menari dan lain-lain. Kemampuan melakukan gerakan tubuh pada manusia didukung adanya sistem gerak, yang merupakan hasil kerja sama yang serasi antar organ sistem gerak, seperti rangka (tulang), persendian.
Fungsi rangka (tulang) adalah sebagai alat gerak pasif, yang hanya dapat bergerak bila dibantu oleh otot.
Fungsi persendian adalah menghubungkan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya.
Fungsi otot adalah sebagai alat gerak aktif, yang dapat menggerak- kan organ lain sehingga terjadi suatu gerakan.
Alat gerak pada manusia berupa tangan dan kaki. Berikut ini adalah tulang penyusun tulang tangan dan kaki pada manusia.
1. Alat Gerak Pasif
Terdiri dari tulang pada lengan manusia dan tulang pada kaki manusia.
Tulang pada lengan meliputi : tulang lengan atas, tulang hasta, tulang pengumpil, tulangan pergelangan tangan, tulang telapak tangan.
Tulang pada kaki manusia terdiri dari : tulang paha, tulang kering, tulang betis, tulang tempurung lutut, tulang pergelangan kaki, tulang telapak kaki, tulang jari kaki.
2. Alat Gerak Aktif Pada Manusia.
Alat gerak aktif pada manusia berupa otot. Manusia memiliki 3 macam otot di dalam tubuhnya yaitu, otot polos, otot lurik dan otot jantung.
a. Otot Lurik
Otot lurik adalah otot yang menempel pada rangka tubuh manusia yang digunakan dalam pergerakan. Otot lurik adalah otot yang bekerja di bawah kesadaran. Otot lurik juga dinamakan otot rangka, Mengapa? karna menempel pada rangka.Dinamakan otot lurik karena adanya sisi gelap dan terang yang berselang seling.
Ciri-ciri Otot Lurik
- Bentuk silindris dengan garis gelap terang.
- Bentuk yang panjang dan memiliki banyak inti sel (multisel).
- Melekat pada rangka.
- Bekerja secara sadar dengan perintah otak.
- Cepat dan mudah lelah.
- Mempunyai pigmen mioglobin.
- Inti sel yang berada di tepi.
b. Otot Polos : adalah otot yang bekerja tanpa kesadaran kita yang dipengaruhi oleh sistem saraf tak sadar atau saraf otonom, otot polos dibentuk oleh sel-sel yang berbentuk gelendong dimana kedua ujungnya runcing dan mempunyai 1 inti sel.
Ciri-ciri Otot Polos :
- Bentuk dari otot polos adalah gelendong.
- Memiliki satu inti sel yang berada di tengah.
- Dipengaruhi oleh saraf otonom.
- Tidak diperintah oleh otak atau tidak dipengaruhi oleh otak.
- Terletak pada organ dalam.
- Berada pada bagian usus, saluran peredaran darah, dan otot di saluran kemih.
C. Otot jantung
Adalah otot yang bekerja secara terus-menerus tanpa istirahat atau berhenti. Otot jantung merupakan perpaduan antara otot lurik dan otot polos karna adanya persamaan yang ada pada otot jantung misalnya, memiliki sisi gelap terang dan inti sel yang berada di tengah. Otot jantung berfungsi dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Otot Jantung bekerja di bawah kesadaran manusia. Saraf yang memengaruhi otot jantung adalah saraf simpatik dan parasimpatik.
Ciri-ciri Otot Jantung :
- Otot jantung berbentuk silindris.
- Memiliki percabangan.
- Otot jantung terletak pada jantung.
- Memiliki satu inti sel yang berada di tengah.
- Bekerja tanpa kesadaran manusia.
- Bekerja terus menerus dan tidak membutuhkan istirahat.
Perbedaan Otot Lurik, Otot Polos dan Otot Jantung.
- Perbedaan antara Otot lurik, Otot polos, Otot jantung.
Bentuk Otot lurik Memanjang, silindris.
Bentuk Otot Polos : gelendong, ujung runcing.
Bentuk Otot Jantung : Bercabang, silindris, memanjang - Jumlah inti sel otot lurik : Banyak.
Jumlah inti sel otot polos : Satu.
Jumlah inti sel otot jantung : Lebih dari satu. - Letak inti sel otot lurik : Di tepi sel.
Letak inti sel otot polos : Di tengah sel.
Letak inti sel otot jantung : Di tengah sel. - Sistem kerja otot lurik : Secara sadar.
Sistem kerja otot polos : Secara tidak sadar.
sistem kerja otot jantung : Secara tidak sadar. - Reaksi terhadap gerakan otot lurik : Cepat.
Reaksi terhadap gerakan otot polos : Lambat.
Reaksi terhadap gerakan otot jantung : Lambat. - Gerakan otot lurik : Cepat lelah.
Gerakan otot polos :Tidak cepat lelah.
Gerakan otot jantung :Tidak cepat lelah. - Letak otot polos : Melekat pada rangka.
Letak otot lurik : Pada sistem organ.
LEtak otot jantung
KELAINAN PADA TULANG.
Tulang pada manusia sering mengalami gangguan baik gangguan tulang sejak lahir, karena makanan yang kita konsumsi, posisi tubuh yang salah, terkena penyakit, kecelakaan, dan lainnya.
1. Gangguan Tulang karena Kebiasaan Posisi Tubuh Yang Salah.
Kebiasaan yang tidak baik akan memengaruhi pertumbuhan tubuh. Sikap tubuh yang salah ketika duduk, berdiri, tidur, atau ketika membawa beban yang terlalu berat dapat menyebabkan gangguan pada tulang belakang/punggung sebagai berikut.
a. Skoliosis : Skoliosis,yaitu kondisi di mana tulang belakang bagian punggung membengkok ke kiri atau ke kanan. Penyebabnya adalah posisi duduk yang salah. Skoliosis juga dapat terjadi jika seseorang sering membebani salah satu sisi tulang belakang dan kebiasaan ini dilakukan selama bertahun-tahun.
b. Lordosis : Lordosis,yaitu kondisi di mana tulang belakang bagian punggung membengkok ke belakang. Hal itu dapat terjadi, jika kita sering duduk di kursi dengan meja yang terlalu tinggi.
c. Kifosis : Kifosis merupakan kondisi yang berkebalikan dengan lordosis. Kifosis, yaitu tulang belakang bagian dorsal perut membengkok ke depan. Hal itu dapat terjadi karena kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk.
b. Lordosis : Lordosis,yaitu kondisi di mana tulang belakang bagian punggung membengkok ke belakang. Hal itu dapat terjadi, jika kita sering duduk di kursi dengan meja yang terlalu tinggi.
c. Kifosis : Kifosis merupakan kondisi yang berkebalikan dengan lordosis. Kifosis, yaitu tulang belakang bagian dorsal perut membengkok ke depan. Hal itu dapat terjadi karena kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk.
2. Gangguan Tulang Karena Penyakit.
a. Polio : Penderita polio akan mengalami kelumpuhan sehingga lama kelamaan tulangnya akan mengecil. Penyakit polio dapat dicegah dengan vaksin polio. Pemberian vaksin biasanya dilakukan melalui mulut pada saat anak berusia di bawah lima tahun.
b. Layuh Semu : Layuh semu terjadi akibat terinfeksi penyakit sifilis pada anak semasa dalam kandungan akibat tertular oleh ibu yang mengidap penyakit sifilis, akibat tulang tulang anggota gerak pada bayi atau anak menjadi layuh atau tidak bertenaga.
c. Rakhitis : Rakitis merupakan suatu penyakit yang mengakibatkan terhambatnya pertumbuhan tulang. Penyakit ini timbul karena penderita kekurangan vitamin D dan sinar matahari pagi. Orang yang menderita penyakit rakhitis memiliki tulang yang lemah dan biasanya berbentuk X atau O karena tidak dapat menahan berat tubuh.
d. Kaku Sendi : Kaku sendi merupakan cacat pada persendian dimana sendi tidak dapat digerakkan. Penyakit ini disebabkan karena persendian terinfeksi penyakit sifilis atau gonorhoe sehingga minyak sendi menjadi kering dan tidak dapat digerakkan, misalnya pada lutut yang tidak dapat dibengkokkan. Kaku sendi biasanya ini terjadi pada orang dewasa.
e. Kanker Tulang : Virus juga dapat merusakkan pertumbuhan sel sel tulang yang tidak terkendali, sehingga di beberapa tempat pada tulang dapat tumbuh benjolan yang dapat berpindah pindah dan timbul rasa sakit. Penyakit ini dapat menyebabkan kematian.
f. TBC Tulang : TBC tulang adalah penyakit pada tulang akibat infeksi oleh Tuberculosis sehingga membuat tulang menjadi rusak.
g. Osteoporosis : Osteoporosis atau tulang keropos merupakan penyakit yang menyebabkan tulang mudah retak atau patah. Penyakit ini biasanya menyerang orang lanjut usia, terutama perempuan. Penyebab osteoporosis adalah tubuh kekurangan zat kapur (kalsium).
h. Hidrosefalus : Hidrosefalus adalah bentuk kepala membesar karena terjadi pengumpulan cairan dan pelebaran rongga otak. Kelainan ini terjadi pada bayi sejak lahir.
i. Mikrosefalus : Mikrosefalus merupakan kelainan akibat pertumbuhan tulang-tulang tengkorak yang terhambat karena kekurangan zat kapur saat pembentukan tulang tengkorak pada waktu bayi, sehingga ukuran kepala kecil (ukurannya tidak proporsional). Akibat lebih lanjut biasanya berpengaruh pada perkembangan mental.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar