Pages - Menu

Kamis, 29 Agustus 2019

SBdP,30 Agustus 2019

 POLA LANTAI DALAM TARI KREASI           DAERAH .
 Tarian daerah adalah warisan berharga yang dimiliki setiap daerah. Tarian daerah merupakan hasil cipta karya seni dari ssuatu budaya. Sebagai negara yang memiliki banyak daerah yang terdiri atas kepualaun, maka Indonesia juga memuliki ragam tari daerah yang unik dan merupakan ciri khas setiap daerah. Tari daerah juga merupkana identitas bangsa.
Tari kreasi adalah bentuk gerak tari baru yang dirangkai dari perpaduan gerak tari tradisional kerakyatan dengan tari tradisional klasik. Gerak ini berasal dari satu daerah atau berbagai daerah di Indonesia. Selain bentuk geraknya, irama, rias, dan busanannya juga merupakan hasil modifikasi tari tradisi.
Hasil gambar untuk tarian daerah
Pola lantai merupakan garis yang dilalui penari pada saat melakukan gerak tari.  Pada dasarnya, ada dua pola garis dasar pada lantai, yaitu garis lurus dan garis lengkung. Garis lurus memberikan kesan sederhana tetapi kuat. Sedangkan garis lengkung memberikan kesan lembut tetapi lemah.
Pola Lantai
1. Pola Lantai Vertikal (Lurus)
Ciri pola lantai vertikal (lurus) adalah penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya. Pola lantai ini banyak digunakan pada tari klasik. Pola lurus memberi kesan sederhana tetapi kuat. Berikut gambar pola lantai vertikal.
2. Pola Lantai Diagonal
Pada pola lantai diagonal, penari berbaris membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri.
3. Pola Lantai Garis Melengkung
Pada pola lantai garis melengkung, penari membentuk garis lingkaran, pola lantai lengkung ular, dan pola lantai angka delapan.
Pola lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan karya tari. Oleh karena itu dalam pembuatan pola lantai harus memperhatikan beberapa hal, antara lain bentuk pola lantai, maksud atau makna pola lantai, jumlah penari, ruangan atau tempat pertunjukan, dan gerak tari. Penampilan gerak tari tidak terlepas dari desain garis dan desain pola lantai. Ada dua jenis desain garis yaitu garis lurus dan garis lengkung. Pada desain garis lurus memberikan kesan lembut tetapi juga lemah. Garis-garis mendatar memberikan kesan istirahat, sedangkan garis-garis yang tegak lurus memberi kesan ketenangan dan keseimbangan. Garis melingkar atau melengkung memberi kesan manis, sedangkan garis menyilang atau diagonal memberikan kesan dinamis atau kuat.
Desain-desain garis tersebut di atas, tidak hanya dapat dibuat dengan garis-garis tubuh dan tanganserta kaki penari , tetapi dapat juga dibentuk dari jejak atau garis-garis yang dilalui oleh seorang penari atau garis di lantai yang ditinggalkan oleh penari. Pola lantai juga dapat menggunakan properti yang digunakan oleh penari baik jenis penyajian tari tunggal, berpasangan maupun kelompok. Properti yang digunakan penari dapat membentuk desain atas maupun desain bawah.
Pola Lantai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar