Kamis,02 September 2021
Tema 2 Subtema 3 PB 5 dan 6
Selamat pagi anak soleh dan soleha, semoga kita sehat dan selalu dalam lindungan Alloh SWT. Anak - anak sebelum mulai pembelajaran sebaiknya kita mendengarkan tausiyah dahulu, berdo'a sebelum belajar, melaksanakan sholat duha, dan muroja'ah surat-surat pendek. Tak lupa ibu mengingatkan, selalu laksanakan sholat wajib tepat pada waktunya. TETAP SEMANGAT
TEMA 2 SUBTEMA 3 PB 5 &6
TEMA 2 : PERSATUAN DALAM PERBEDAAN
SUBTEMA 3 : BERSATU KITA TEGUH
PEMBELAJARAN : 5 DAN 6
PPKn
MEMPERTAHANKAN PERSATUAN DAN KESATUAN PADA MASA KEMERDEKAAN
Keragaman banasa Indonesia merupakan kekayaan yang harus kita jaga. Keberagaman yang ada justru menjadi penyemangat bangsa Indonesia agar selalu menjaga persatuan. Rasa persatuan yang besar itulah yang mendorong bangsa Indonesia meraih kemerdekaan. bebas dari penjajahan bangsa lain. Oleh karena itu wajib mengisi kemerdekaan dengan kegiatan-kegiatan yang dapat memajukan bangsa.
Persatuan dan kesatuan bangsa penting untuk menjaga keutuhan bangsa dan mencapai kesejahteraan rakyat yang adil dan merata. Oleh karena itu, sudah sepatutnya kita turut aktif dalam mempertahankannya. Berikut beberapa cara untuk mempertahankan persatuan dan kesatuan pada masa kemerdekaan.
1. Menjaga keharmonisan antarsuku bangsa dan agama.
2. Meningkatkan semangat kekeluargaan dan gotong royong.
3. Memperluas pergaulan dengan orang yang berlainan suku bangsa dan agama,
4. Meningkatkan pendidikan masyarakat agar wawasan dan pengetahuan bertambah
5. Tidak mudah terpancing oleh pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa.
6. Meningkatkan rasa peduli sosial kepada orang-orang di sekitar.
7. Melakukan pemerataan pembangunan hingga ke seluruh pelosok negeri.
IPS
UPAYA MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN PADA MASA AWAL KEMERDEKAAN
Pada masa awal kemerdekaan, perekonomian Indonesia mengalami keterpurukan. Untuk mengatasi masalah perekonomian, pemerintah menerapkan beberapa kebijakan sebagai berikut.
1. Kebijakan Oeang Republik Indonesia (ORI)
Oeang Republik Indonesia adalah pemberlakuan mata uang Republik Indonesia sebagai alat tukar resmi. Pada 1 Oktober 1946, pemerintah mengeluarkan larangan menggunakan mata uang NICA dan digantikan dengan penggunaan ORI sebagai alat pembayaran yang resmi di Indonesia. Pada 25 Oktober 1946, diberlakukan kebijakan yang mengatur pertukaran uang rupiah Jepang.
2. Konferensi Ekonomi
Pada tahun 1946, Menteri Kemakmuran, Dermawan Mangunkusumo, mengundang para kepala daerah di Pulau Jawa untuk mengadakan Konferensi Ekonomi. Koferensi ini bertujuan memperoleh kesepakatan dalam mengatasi permasalahan ekonomiyang mendesak. Pada 6 Mei 1946 diadakan Konferensi Ekonomi II yang membahas permasalahan program ekonomi pemerintah, keuangan negara, ketenagakerjaan, kegiatan distribusi, dan pengendalian harga barang.
3. Pinjaman Nasional
Menteri Keuangan saat itu, Surachman. mengusulkan program pinjaman nasional yang diwujudkan dengan pendirian Bank Tabungan Pos. Tugas Bank Tabugan Pos adalah menyalurkan pinjaman nasional untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Pemerintah juga memberikan pinjaman berjangka melalui rumah gadai. Program ini bertujuan untuk menqumpulkan dana bagi kepentingan perjuangan dan meningkatkan kepercayaan rakvat kepada pemerintah Indonesia.
4. Badan Perancang Ekonomi (Planning Board)
Pada tahun 1947, Menteri Kemakmuran, A.K. Gani mengusulkan pembentukan Badan Perancang Ekonomi. Badan ini bertugas menyusun rencana pembangunan ekonomi berjangka waktu 2-3 tahun yang kemudian disepakati sebagai Rencana Pembangunan Sepuluh Tahun. Program rencana ini meliputi menasionalkan bangunan umum, perkebunan, dan industri menjadi milik negara serta penyitaan perusahaan milik Jepang sebagai ganti rugi terhadap Indonesia.
5. Rencana Kasimo
Menteri Urusan Bahan Makanan IJ. Kasimo menyusun sebuah program yang disebut Rencana Kasimo. Program ini merupakan rencana produksi berjangka waktu 3 tahun mengenai usaha swasembada pangan. Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat dengan meningkatkan produksi pangan.
SBdP
Kamu sudah mengetahui beberana gerakan dan pola lantai pada tari Merak yang dilakukan secara berkelompok. Gerakan tari dalam kelompok harus dilakukan dengan kompak dan memiliki komposisi formasi tarian yang baik. Agar tarian dapat ditampiikan dengan baik, berlatihlah secara rutin dan menaqunakan properti tari yang sesuai.
Pada tari Merak, salah satu properti vang diqunakan adalah selendang yang ujungnya dikaitkan ke salah satu jari.